The Zonk of Impressions about Me (#KampusFiksi 8th Day)

5:22 PM

Kalau diingat-ingat, sudah terhitung dua kali aku berpartisipasi menjadi panitia penyambutan mahasiswa baru di jurusan. Setiap persiapan penyambutan tersebut, panitia yang terlibat wajib mengikuti latihan-latihan tertentu. Jangan bayangkan layaknya latihan mengerjakan soal dan melakukan kegiatan yang sifatnya formal, yang kujalani justru lebih cocok dikatakan games. Berbagai games dilakukan sesuai dengan materi latihan yang diperlukan, dan salah satu yang paling berkesan adalah permainan “citra diri”.

Mengapa harus permainan itu yang berkesan untukku? Sesuai dengan namanya, permainan “citra diri” memang untuk membantu mengidentifikasi dan merefleksikan gambaran diri dengan bantuan orang lain. Bagaimana caranya? Seluruh anggota panitia diminta menyiapkan selembar kertas untuk saling menuliskan sifat mereka secara estafet. Setelah kertas kembali pada pemiliknya, panitia dapat membaca kesan seperti apa yang dituliskan teman mereka. Dalam dua kali kesempatan bergabung di kepanitiaan itu, tentu saja aku mendapat dua kertas berisi pendapat mereka mengenai sifatku.

Dari sekian banyak tulisan mereka, aku mendapati 5 sifatku yang sering muncul di sana. Entah karena mereka hanya idem atau itu memang pandangan mereka yang sebenar-benarnya mengenai diriku. Uniknya, kelima sifat yang mereka tuliskan itu kuakui tidak sesuai dengan pandangan pribadiku. Dan ini dia, kelima fakta yang berlawanan dengan 5 opini orang lain tentang diriku :

  • Cerewet

Ini dia yang paling banyak ditulis dalam kertas citra diriku. Sekali lagi, aku masih bertanya-tanya apakah mereka idem atau memang benar-benar pandangan mereka. Aku sama sekali tidak merasa cerewet. Bahkan dalam forum atau obrolan-obrolan iseng, aku cenderung menjadi pendengar daripada mengutarakan opini dan pengalaman diri sebanyak-banyaknya. Mungkin mereka melihat sifat cerewet ini dari perspektif lain, entah perspektif yang mana.

  • Kocak

Pandangan yang satu ini memang sudah tak aneh sejak zaman SMP. Tetapi sifat ini sudah tak begitu terlihat setelah masuk SMA. Aku beralasan ini terjadi karena aku sudah semakin dewasa dan tidak mungkin mempertahankan aksi konyol kekanakkan seperti ketika SMP. Aku lebih suka menimpali lelucon temanku daripada memulai lelucon itu sendiri. Mungkin teman-teman kampusku memandang sisi kocaknya dari sana. Kalau begitu saja sudah dibilang kocak, apa yang akan mereka katakan seandainya melihatku saat masih SMP?

  • Perfeksionis

Ah, kalau yang ini aku setengah menduga akan masuk dalam kertas citra diri. Mengapa? Mereka pasti melihat sifat ini dari kinerjaku selama di kepanitiaan atau dalam kerja kelompok. Aku akan mengambil contoh di kepanitiaan malam akrab (makrab) ketika memegang jabatan sebagai koordinator divisi dekorasi. FYI, saat itu aku benar-benar mencurahkan tenaga dan pikiran demi terwujudnya konsep dekorasi yang “wah”. Tapi aku masih peduli soal deadline meski pekerjaan belum benar-benar 100%, jadi aku tidak seperti orang perfeksionis lain yang mati-matian mengejar kesempurnaan.

  • Teratur

Poin ini masih berkaitan dengan nomor sebelumnya. Meski suka membuat to do list untuk suatu kegiatan, tapi ada kalanya aku mengerjakan sesuatu dengan asal jadi. Keteraturan yang orang lain lihat bagiku hanya dilakukan agar tidak melewatkan hal penting. Bila keteraturan itu tidak terlalu diperlukan, aku tidak akan melakukannya.

  • Rajin

Seharusnya aku senang dianggap sebagai orang yang rajin. Namun sayangnya aku masih merasa aneh dengan sebutan itu. Rajin dalam pemikiranku adalah definisi untuk sifat untuk menggambarkan seseorang yang mengerjakan segala sesuatunya dengan frekuensi yang tetap tanpa terlewat sekalipun. Sedangkan aku dalam urusan mengelola blog atau melanjutkan project saja kadang terlewat dari target yang direncanakan.

You Might Also Like

4 comments

  1. Kenapa harus dibilang cerewet saat kita mengemukakan pendapat dari sisi yang berbeda ya? hehe..
    Salam dari blog sebelah :)

    ReplyDelete
  2. Ada kalanya kita kaya yg orang lain pikir dan ada kalanya engga yaa hehe

    ReplyDelete
  3. yang penting happy apapun anggapan mereka tentang kita, betuL nggak??

    ReplyDelete
  4. a nice writing, dear. sama kok. semua orang terkadang hanya melihat dari satu sisi sampai membuat impresi yang salah untuk kira. may God bless you :")

    ReplyDelete

Like us on Facebook

Flickr Images